Jumat, 17 Mei 2013

Ketahanan Nasional

Sejarah
Lembaga Pertahanan Nasional berdiri pada tanggal  20mei 1965  berdasarkan  Nomor 37 Tahun 1964, dan berada langsung di bawahPresiden. Pada tahun 1983, lembaga ini berubah nama menjadi Lembaga Ketahanan Nasional, yang berada di bawah Panglima ABRI. Pada tahun 1994lembaga ini berada langsung di bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan. Tahun 2001, Lemhannas merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bertanggung jawab kepada Presiden. Sejak tahun 2006, berdasarkan Perpres No. 67 Tahun 2006, mengingat beban dan tanggung jawab lembaga, maka jabatan Gubernur Lemhannas disejajarkan dengan Jabatan Menteri.
LATAR BELAKANG
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
 Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Sifat-sifat Ketahanan Nasional

Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini :

MANDIRI
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain

DINAMIS
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.

WIBAWA
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.

KONSULTASI DAN KERJASAMA
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.
 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
a). Kedudukan :
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
b). Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
 Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
 Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
 Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
 Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
 Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
 Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
PENUTUP
Simpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
              Sumber
http://wawan-satu.blogspot.com/2009/11/sifat-sifat-ketahanan-nasional.html
http://ance-leo.blogspot.com/2013/05/ketahanan-nasional.html

HAM

H A M

Sejarah Hak Asasi Manusia
Secara historis hak asasi manusia sebagaimana yang saat ini dikenal (baik yang di cantumkan dalam berbagai piagam maupun dalam UUD), memiliki riwayat perjuangan panjang bahkan sejak Abad Ke-13 perjuangan untuk mengukuhkan gagasan hak asasi manusia ini sesudah dimulai segera setelah di tanda tanganinyaMagna Charta pada tahun 1215 oleh raja John Lackbland, maka sering kali peristiwa ini di catat sebagai permulaan dari sejarah perjuangan hak-hak asasi manusia, sekali pun sesungguhnya piagam ini belum merupakan perlindungan terhadap hak-hak asasi sebagaimana yang di kenal surat ini (Muh. Kusnardi dan ibrahim,1981:307).
Menurut Muhammad Kusnardi dan Ibrahim (1981:308), bahwasannya perkembangan dari hak-hak asasi manusia adalah dengan ditanda tanganinya Polition of Rights pada tahun 1628 oleh raja Charles 1. Kalau pada tahun 1215 raja berhadapan dengan kaum bangsawan dan gereja, yang mendorong lahirnya Magna Charta, maka pada tahun 1628 tersebut raja berhadapan dengan parlemen yang terdiri dari utusan rakyat (The House Of Comouons) kenyataan ini memperlihatkan bahwa perjuangan hak-hak asasi manusia memiliki korelasi yang erat sekali dengan perkembangan demokrasi.
Namun dalam hal ini yang perlu dicatat, bahwasannya hak asasi manusia itu telah ada sejak abad 13,karena telah adanya pejuangan-perjuangan dari rakyat untuk mengukuhkan gagasan hak asasi mausia sudah di miliki.
Pengertian, Macam dan Jenis Hak Asasi Manusia
Pengertian
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Menurut UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dinyatakan bahwa HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatannya, serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM memiliki beberapa ciri khusus, yaitu sebagai berikut:
1.      Hakiki (ada pada setiap diri manusia sebagai makhluk Tuhan).
2.      Universal, artinya hak itu berlaku untuk semua orang.
3.      Permanen dan tidak dapat dicabut.
4.      Tak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak.
     
 Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia 

1.      Hak asasi pribadi / personal Right
·         Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
·         Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
·         Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
·         Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
2.      Hak asasi politik / Political Right
·         Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
·         Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
·         Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya.
·         Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3.      Hak azasi hukum / Legal Equality Right
·         Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
·         Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
·         Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum
4.       Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
·         Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
·         Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
·         Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
·         Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
·         Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5.      Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
·         Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
·         Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
6.      Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
·         Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
·         Hak mendapatkan pengajaran
·         Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
Pemahaman Hak Asasi Manusia bagi Bangsa Indonesia

Masyarakat indonesia yang berkembang sejak masih sangat sederhana sampai modern. Pada dasarnya merupakanmasyarakat kekeluargaan. Masyarakat kekeluargaan telah mengenal pranata sosial yang menyangkut hak dan kewajiban warga masyarakat yang terdiri atas pranata religius yang mengakui bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala hak dan kewajibannya; pranata keluarga sebagai wadah manusia hidup bersama untuk mengembangkan keturunan dalam menjaga kelangsungan keberadaanya; pranata ekonomi yang merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan; pranata pendidikan dan pengajaran untuk mengembangkan kecerdasan dan kepribadian manusia; pranata informasi dan komunikasi untuk memperluas wawasan dan keterbukaan; pranata hukum dan keaadilan untuk menjamin ketertiban dan kerukunan hidup; pranata keamanan untuk menjamin keselamatan setiap manusia.
Dengan demikian substansi hak asasi manusia meliputi : hak untuk hidup; hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan; hak mengembangkan diri; hak keadilan; hak kemerdekaan; hak berkomunikasi; hak keamanan; dan hak kesejahteraan.
Bangsa Indonesia menyadari dan mengakui bahwa setiap individu adalah bagian dari masyarakat dan sebaliknya masyarakat terdiri dari individu-individu yang mempunyai hak asasi serta hidup di dalam lingkungan yang merupakan sumber daya bagi kehidupannya. Oleh karena itu tiap individu disamping mempunyai hak asasi, juga mengemban kewajiban dan tanggung jawab untuk menghormati hak asasi individu lain, tata tertib masyarakat serta kelestarian fungsi, perbaikan tatanan dan peningkatan mutu lingkungan hidup.
Hak asasi merupakan hak dasar seluruh umat manusia tanpa ada perbedaan. Mengingat hak dasar merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, maka pengetian Hak Asasi Manusia adalah hak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada diri manusia, bersifat kodrati, universal dan abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia.
Setiap manusia diakui dan dihormati mempunyai hak asasi yang sama tanpa membedakan jenis kelamin, warna kulit, kebangsaan, agama, usia, pandangan politik, status sosial, dan bahasa serta status lain. Pengabaian atau perampasannya, mengakibatkan hilangnya harkat dan martabat sebagai manusia, sehingga kurang dapat mengembangkan diri dan peranannya secara utuh. Bangsa indonesia menyadari bahwa hak asasi manusia bersifat historis dan dinamis yang pelaksanaanya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Bentuk-bentuk Pelaksanaan HAM yang ada di Masyarakat

Pelaksanaan hak-hak asasi di dalam kehidupan masyarakat antara lain, sebagai berikut :
a.       Sebagai pribadi yang berketuhanan Yang Maha Esa, kita yakin bahwa hak-hak asasi kita berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Yang artinya tuhan telah Menganugerahkan hak kepada setiap manusi berupa hak hidup, hak kemerdekaan dan kebebasan, serta hak memiliki sesuatu. Hingga patutlah kepada seluruh manusia saling menghormati dan menghargai atas setiap hak asasi yang ada pada setiap  manusia.
b.      Dalam kehidupan sehari-hari hak asasi mencakup hak untuk mendapat perlakuan yang sopan baik ditempat kerja, di lingkungan sekolah/kampus, maupun dilingkungan masyarakat pada umumnya.
c.       Mengakui dan menghargai pendapat bersama yang telah dirumuskan dan disetujui dalam musyawarah walaupun secara pribadi berbeda pendapat.
d.      Rakyat rela mengorbanikan sebagian hak miliknya demi kepentingan umum dan sebaliknya pemerintah memberikan ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e.       Setiap masyarakat menghormati dan menghargai hak seseorang untuk dipilih dan memilih dalam pemilu.
f.       Setiap masyarakat mempunyai kebebasan dalam berpendapat dan berpolitik baik dalam bentuk tulisan maupun orasi, namun yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
g.      Dalam peradilan, sekalipun tersangka sudah terbukti dalam tindak kejahatannya, namun tetap diberlakukan asas praduga tak bersalah hal ini untuk menghargai tersangka tersebut akan haknya dalam mendapat layanan dan perlindungan hokum serta bersamaan kedudukannya dalam hokum.
h.      Hak asasi tidak dapat dilaksanakan secara mutlak karena akan melanggar hak-hak asasi orang lain, sehingga hak-hak asasi dalam pelaksanaanya dibatasi dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, pada UUD 1945 dan peraturan perundangan lainnya.
Contoh-Contoh Kasus PelanggaranHAM :
         Contoh Pelanggaran Ham terhadap perempuan : Kasus kekerasan yang dilakukan terhadap peremouan dan biasanya dilakukan suami terhadap istri dan kasus ini terus meningkat dari tahun ke tahun seperti yang tercatat di Komnas Perempuan (KP) bahwa kasus ini pada tahun 2010 ada 105 kasus kemudian pada tahun 2011 naik menjadi 195 kasus. Dari semua kasus itu berdasarkan laporan dan tentu saja masih banyak kasus lain yang belum diketahui Contoh Kasus Ham anak berkaitan dengan kekerasan terhadap anak : sebagaimana kita tahu bahwa hak asasi manusia berlaku pada setiap orang (individu) seperti hak untuk hidup, hak hidup damai, hak hidup lebih baik dan sebagianya. Karena penting nya Hak Asasi pada setiap manusia maka HAM mulai mendapat perlindungan di setiap negara didunia termasuk di indonesia. Salah satu pelangaran ham yang seringkali terjadi adalah tindakan kekerasan terhadap anak, seperti pemukulan (penganiayaan), pembuangan anak (bayi), serta barbagai pelanggaran ham anak lainnya
Contoh Kasus Pelanggaran Ham yang dilakukan pemerintah
            Kasus ini sering kita temukan di negara kita tercinta ini terutama pada masa orde baru, bahkan banyak kasus yang hingga saat ini masih membutuhkan penanganan dan belum terselesaikan. Kasum pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Perusahaan : Kasus ini juga sering sering terjadi meski tidak begitu tampak namun tingkat pelanggaran yang dilakukan perusahaan tergolong tinggi seperti kasus agraria yang banyak menimbulkan korban jiwa Contoh kasus pelanggaran Ham diatas hanya sebagian kecil contoh yang sering terjadi di Indonesia maupun dinegara lain . Di indonesia sudah ada Undang-Undang yang mengatur dengan jelas terhadap pelindungan Ham seperti yang tercantum dalam Undang Undang No. 39 tahun 1999 pasal 2 bahwa “Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia". Terlepas masih banyaknya kasus Ham dan hingga saat ini masih banyak kasus yang belum terselesaikan kita hanya berharap bahwa pemerintah akan bekerja lebih maksimal untuk menyelesaikan semua kasus yang ada guna meminimalisir terjadinya pelanggaran ham.

Cinta Tanah Air

CINTA TANAH AIR

Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang tergabung dalam wilayah nusantara. Selain itu Indonesia juga mempunyai beragam adat istiadat, budaya maupun tradisi. Keragaman budaya tersebut tidak membuat selurah rakyat indonesia berselisih bahkan dengan adanya perbedaan terjalin satu kesatuan yang kokoh. Bhineka Tunggal Ika merupakan slogan yang membuat warga indonesia terus bersatu dalam keragaman.

            Berbagai macam budaya Indonesia itu merupakan hasil karya dari jerih payah warga Indonesia pada zaman dahulu. Kita sebagai generasi penerus harus bangga dan tetap melestarikan budaya tersebut agar tidak punah dari peradaban dunia. Salah satu budaya yang sudah terkenal hingga mancanegara adalah kain batik. Kain batik merupakan pakain adat dari jawa terutama dari kalangan keraton. Di kalangan keraton Kain batik di jadikan Pakain dalam keseharian di dalam keraton.


        Di lihat dari sejarahnya Batik sudah ada di zaman kerajaan majapahit bahkan sebelumnya, hal ini membuktikan bahwa batik menjadi budaya adat turun - temurun yang terjaga kelestariannya. Di lihat dari segi bahasa kata batik terdiri dari du a kata yaitu "Ambar" yang berarti gambar dan "Titik" yang berarti titik. Secara umum batik merupakan lukisan atau gambar yang di rangkai dari Sebuah titik ataupun banyak yang dibuat secera manual maupun menggunakan mesin.

          Motif batik yang ada di Indonesia sangat bermacam - macam, biasanya tergantung asal batik tersebut. Misalnya Batik solo mempunyai motif yang halus serta menggambarkan nuangsa wayang maupun nuangsa kerajaan Selain itu ada juga batik pekalongan maupun batik Yogyakarta. Jenis batik Indonesia sangat banyak sekali yang memiliki arti dan makna tersendiri.

            Cara pembuatan Batik tidak sulit namum memerlukan kesabaran, ketelatenan dan ketelitian. Sebagai warga solo dulu juga pernah membatik, ternyata sangat sulit kalau tidak terbiasa. Selain panasnya Malam(bahan dasar batik) serta canting kesulitan membatik yaitu pada proses penggambaran kain. Kesalahan titik pada kain batik menyebabkan kerusakan pada motif pada kain tersebut. Pembuatan Satu kain batik memerlukan waktu 1 - 3 hari bahkan sampai satu minggu.


           Para pembatik pantas mendapat apresiasi yang besar kerena mereka telah susah payah membatik untuk melestarikan budaya Indonesia walaupun tidak secara langsung. Sebagai generasi penerus kita harus ikut melestarikan batik, walaupun kita tidak bisa membatik namun dengan kita memakai pakaian batik berarti kita ikut menjaga kelestariannya.

           Di zaman yang modern ini perkembangan teknologi tidak terbendung lagi bahkan dengan adanya akses Internet membuat pertukaran informasi semakin cepat. Dalam hitungan detik kejadian yang terjadi di penjuru dunia dengan bisa kita ketahui. Melalui Internet sehat dan kebebasan berekspresi di Internet harus kita gunakan untuk mempromosikan atau memberitahukan bahwa Indonesia mempunyai sebuah budaya Indah berwujud kain Batik. Hal ini bisa menarik wisatawan mancanegara.

Batikindonesia.com Merupakan salah satu situs resmi batik terbesar di indonesia yang ikut serta dalam melestarikan budaya Batik melalui toko Onlinenya. Di dalam situs tersebut terdapat berbagai infomasi mengenai batik di Indonesia. Situs tersebut menjual berbagai macam pakaian maupuan kelengkapan rumah tangga dengan motif batik. Batik yang di tawarkan mempunyai kualitas yang bagus sehingga para konsumen tidak kecewa.

         Cara pembelian melalui situs tersebut sangat mudah dan terpercaya sehingga anda tidak perlu takut dengan penipuan yang kini sedang marak di Indonesia. Kelestarian budaya Indonesia tergantung kepada generasi penerus saat ini dan kedepannya. Marilah kita jaga budaya kita dari kepunahan peradaban dan klaim bangsa lain.
Sesuai dengan letak geografisnya, Pekalongan berada di pesisir utara Jawa sebelah barat. Dengan letak tersebut menyebabkan pertumbuhan batik Pekalongan abad ke-15 M tidak jauh berbeda dengan sejarah pertumbuhan batik di kota-kota pesisir Jawa di kawasan timur. Daerah pesisir merupakan daerah lalu lintas ekonomi.
Pengembangan seni batik pesisiran juga dipengaruhi oleh budaya kraton sebagai pusat pemerintahan. Kraton Cirebon pada masa itu telah menjadi kiblat budaya dan agama bagi penduduk kota-kota pesisir Jawa sebelah barat. Dalam sejarah batik pesisiran, seperti Pekalongan, Tegal, Indramayu, Karawang, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut, pola batiknya mengambil pola hias pada kraton Cirebon. Awal Pengembangan batik Cirebon mempunyai hubungan yang erat.
Pola hias batik cirebon mendapat pengaruh dari bentuk ragam hias taman Sunyaragi dan Keraton Pakungwati. Bentuk taman Sunyaragi digambarkan tanah wadas meniru keadaan di negara Cina. Demikian pula bentuk megamendung dan kontur ombak-ombak laut.
Batik Cirebon mengambil tema ragam hias pada bangunan Taman Sunyaragi dan Keraton. Batik Pekalongan lebih banyak dipengaruhi oleh ragam hias keramik Cina. Ragam hias keramik Cina banyak menghiasi bangunan Keraton Kasepuhan dan Makam Raja-Raja Cirebon di Gunung Jati.
Obyek lukisan keramik Cina pada dinasti Ming yang menjadi lambang kemegahan dan kekayaan keraton Cirebon rupanya menjadi perhatian perajin batik Pekalongan.
Perajin batik Pekalongan telah menempatkan hiasan keramik Cina ini sebagai kebudayaan leluhur. Pilihan ragam hias, seperti bunga persik, bunga rose, sulur daun, sulur pandan, dan teratai adalah ragam hias jenis flora yang sebagian besar menjadi obejk utama. Ragam hias semacam itu banyak didapat pada lukisan keramik, Pola jenis daun melengkapi ragam hias flora, seperti bentuk burung pipit, burung merak, ular baga, ataupun kupu-kupu.
Itulah sejumlah jenis ragam hias yang sejak awal sudah menjadi pilihan perkembangan corak batik Pekalongan. Warna-warni yang mencolok sangat kontras jika dibanding dengan batik pedalaman, seperti Yogyakarta dan Solo.
Pilihan warna yang mencolok dari batik Pekalongan tampaknya tidak sekedar sebagai pelengkap pola hias. Adanya pengaruh warna keramik pada masa dinasi Ming yang hanya diproduksi pada abad ke-17 sampai 18. Selain biru putih juga diproduksi berbagai warna. Menurut filsafat Cina kuno, warna-warna tersebut menyimbolkan makna keaktifan, kejantanan, dan keperkasaan. Melalui simbol warna, hal itu diekspresikan dengan serba terang dan bergerak serta penuh variasi (dinamika).
Melalui seni batik mereka memiliki tujuan ganda sebagai seni pakai dan akulturasi terhadap keindahan tanah leluhur.
Namun, sebelum ragam hias keramik Ming abad 17 mewarnai corak batiknya, batik Pekalongan pernah mendapatkan penghargaan di tengah-tengah keluarga Cina ningrat, yaitu dari Ratu Roro Sumanding. Ratu Roro Semanding adalah istri Sunan Cirebon Syarif Hidayatullah yang nama aslinya Tan Eng Hoat.
Penghargaan ini diberikan karena karya-karya batik Pekalongan yang diadaptasi dari keramik telah membawa kebesaran nama dinasti Ming sebagai penguasa kerajaan Cina. Ming yang berarti cemerlang atau berkilauan.
Penghargaan terhadap batik Pekalongan oleh Kraton Cirebon selain ragam hias dari keramik Ming juga karena teknik pembuatannya yang berbeda dengan daerah-daerah lain pada zaman itu. Pada masa itu, perajin batik Pekalongan menggunakan teknik pewarnaan melukis (colet). Sementara itu, di daerah lain dalam membuat warna masih menggunakan teknik celup.
Teknik colet mempermudah untuk mencapai pewarnaan yang dikehendaki sehingga setiap detail motif hias dapat dilukis dengan sempurna sesuai dengan yang dikehendaki. Teknik melukis warna melalui sapuan kuas (colet) bukan sesuatu yang baru. Teknik semacam ini berkaitan dengan kerajinan tangan (terutama kerajinan sutra dan porselin) di Cina pada masa kekaisaran Ming.
Dalam mata rantai perdagangan, bahan warna yang berupa indigosol, India merupakan negara pemasok utama bagi Cina. Bahan pewarna kain ini pada masa dinasti Ming didatangkan dari India. Menurut Ruffear, jalur perdagangan bahan pewarna tekstil mengikuti jalur lama, yaitu dari India ke Indonesia dan dari Indonesia ke Cina. Begitu pula sebaliknya.
Jalur perjalanan Cheng-Ho ke Samudra Barat yang ditulis Zheng He Xia yang dimulai dari Nanjing (Ibu kota). Kapal-kapal berlabuh di Qui-Nho melalui Cina Selatan langsung (India) atau Teluk Benggala (Bengali) dan perjalanan dilanjutkan ke Arab atau Afrika dan Eropa. Begitu sebaliknya.
Dari hubungan perdagangan antarpulau dan antarnegara yang melewati jalur laut itu, pedagang Pekalongan tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan pengetahuan baik teknis, bahan kain, maupun bahan pewarna. Hal itu karena Pekalongan termasuk kota pelabuhan, seperti Surabaya, Gresik, Tuban, Demak, dan Cirebon.
Pada tahun 1620, batik telah menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Pekalongan. Hampir setengah abad batik dirintis oleh pedagang Cina di kampong Sampangan. Pada tahun-tahun itu para buruh pribumi mulai membuka usaha sendiri. Dr. Kusnin Asa mengatakan masa itu sebagai masa harapan dan kecemasan.
Kondisi tersebut dipengaruhi kondisi politik oleh beralihnya status Pekalongan menjadi tanah perdikan dibawah kekuasaan Kerajaan Mataram yang sebelumnya dibawah kekuasaan Kesultanan Cirebon. Perpindahan status tersebut mengakibatkan masyarakat Pekalongan merasa diperlakukan sebagai daerah jajahan.
Pada periode ini juga mulai diberlakukan aturan pemakaian batik dimana masyarakat biasa dilarang memakai maupun memproduksi batik bermotif larangan (Awisaning Ratu/Larangan Dalem). Batik dengan motif batik jenis ini hanya boleh dikenakan oleh keluarga Keraton.
Meskipun Pekalongan pada masa Mataram dilarang memproduksi batik pola larangan, namun perajin di desa-desa masih membuat batik tradisi lama berpola kawung-gringsing atau tumpal. Namun, pembuatan batik ini tidak mempengaruhi pengembangan batik asli, seperti Jlamprang atau batik campuran gaya Cina.
Diskriminasi pemakaian busana ini melahirkan kebencian kaum pedagang muslim dan Tionghoa kepada kaum priyayi penguasa. Sikap perlawanan masyarakat Pekalongan terhadap kekuasaan Mataram ini mempengaruhi munculnya corak-corak batik Pekalongan. Sikap perlawanan masyarakat Pekalongan tersebut menjadikan daerah tetangga sekitarnya menyebutnya dengan semboyan Merak Ngigel digambarkan dengan simbol burung merak yang sedang menari sehingga memberikan makna sifat-sifat masyarakat Pekalongan yang tidak mau ditindas dan mandiri

Batik Cirebon kuno beragam hias Singobarong dan banyak nama-nama batik Cirebon lainnya yang mendapat pengaruh kuat dari peninggalaan ragam hias bermotif seni Cina. Dalam pilihan warna, batik Cirebon telah mendapat pengaruh warna dari keramik biru dan putih. Meskipun ada warna-warna yang mencolok di luar biru dan putih, tetapi sejarah warna batik Cirebon dimulai dengan dua warna biru dan putih.
 
Salah satu batik dari Jawa Tengah yang terkenal adalah batik Yogyakarta. Batik ini pada dasarnya memiliki corak batik dengan dasar putih. Nah, anda ingin tahu apa saja motif batik Yogyakarta? Ini dia:
1. Motif Kawung 
Motif batik kawung adalah motif batik tulis dengan zat pewarna Napthol dan  digunakan sebagai kain panjang. Makna Filosofi  dalam batik ini adalah sebagai lambang keperkasaan dan keadilan
Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian.
Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh sen yang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar dari pada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama Bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
2. Motif Parang Kusumo
Motif parang kusumo adalah Motif Batik Tulis dengan zat pewarna Napthol dan digunakan sebagai kain saat tukar cincin. Dalam motif Parang Kusumo terkandung suatu makna bahwa suatu  kehidupan harus dilandasi dengan  perjuangan dan usaha dalam mencapai keharuman lahir dan batin. Hal ini bisa disamakan dengan harumnya suatu bunga (kusuma).
Suatu kehidupan dalam  masyarakat yang paling utama harus kita dapatkan adalah  keharuman pribadinya tanpa harus meninggalkan norma-norma dan nilai  yang berlaku. Suatu hal yang sulit untuk direalisasikan. Tetapi pada umumnya orang Jawa berharap bisa menempuh suatu kehidupan yang boleh dikatakan sempurna lahir batin  yang diperoleh atas jerih payah dari tingkah laku dan pribadi yang baik.
motif Batik Parang Kusumo bermakna hidup harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin, ibarat keharuman bunga (kusuma). Contohnya, bagi orang Jawa, yang paling utama dari hidup di masyarakat adalah keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin.
3. Motif Truntum 
Motif batik Truntum adalah motif batik tulis dengan zat Pewarna: Soga Alam. Digunakan saat pernikahan. Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. 
Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum). Karena maknanya,  Truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai. Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru. 
4. Motif Tambal
Batik masuk kurikulum sekolah mode Italia 
oefia--sebuah sekolah mode tertua di Italia-- tertarik dengan batik Solo, Indonesia, dan berencana memasukkan desain mode dengan bahan kain batik ke dalam kurikulum pelajarannya.

Direktur Artistik Koefia, Bianca Lami, beserta Wakil Ketua DPRD di Lazio, Italia Raffaele D` Ambrosio mengatakan bahwa pihaknya mengetahui Solo sebagai pusat batik dari internet, Selasa.

"Saya tahu dari internet bahwa Solo merupakan ibukota batik. Di sini banyak industri batik, bahkan saya dengar ada kampung dengan nama batik. Saya ingin melihatnya secara langsung," katanya.

Ia mengatakan, bahwa pihaknya akan mengajarkan desain fesyen batik kepada siswanya selama tiga tahun. Hal ini dikarenakan pihaknya melihat batik sebagai warisan budaya dunia yang diakui Unesco dari Indonesia dan bisa menjadi tren fesyen baru nantinya.

"Kami ingin mengembangkan fashion heritage. Ini sekaligus untuk menggabungkan budaya Solo dengan budaya Eropa dan saya kira hasilnya akan sangat bagus," kata dia. 

 
Dalam sebuah pementasan wayang nilai filosofis sebuah cerita sebagian besar disampaikan dalam bentuk ujaran dan gerakan . Dalam pelantunan lagu macapat nilai filisofis disampaikan dalam bentuk lirik dan lagu. Dalam sehelai batik tiap goresan canthing adalah lukisan penuh makna dari sang pembatik. Tiap motif adalah simbolisasi dari sebuah peristiwa besar yang dituangkan dalam bentuk gambar.

Batik selama beberapa tahun terakhir seolah-olah mengalami suatu masa reinassance. Pakaian batik yang sebelumnya hanya digunakan pada kesempatan-kesempatan tertentu, sekarang menjadi jamak dikenakan dalam berbagai kesempatan. Para designer dan majalah-majalan mode ramai-ramai mengangkat batik sebagai tema utama sehingga booming fashion batik terjadi.

Kebangkitan luar biasa terjadi dalam industri batik di berbagai daerah . Kota-kota sentra batik seperti Solo, Yogya, Cirebon, Pekalongan, Lasem menjadi begitu hidup seiring bergeliatnya industri batik dalam negri. Modernisasi terhadap berbagai batik pun terus terjadi berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan barang dan pesaingan bisnis antar produsen batik. Effeknya inovasi-inovasi terus berkembang dan batik terus dimodifikasi dan dimodernisasi.

Di kota Solo dikenal dua jenis batik, yang pertama batik kratonan dan batik saudagaran. Batik Saudagaran adalah batik yang diproduksi oleh para pengusaha batik, misalnya di daerah kauman dan laweyan. Batik yang diperdagangkan bebas dan dipakai oleh orang kebanyakan termasuk dalam batik jenis ini. Yang kedua batik larangan, adalah batik yang hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan dalam acara-acara tertentu. Keberadaan batik ini tertutup karena hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu dalam Keraton.


Adapun batik yang sekarang beredar luas dan dianggap merupakan motif larangan sebenarnya belum tentu merupakan batik larangan yang sesungguhnya, karena yang benar-benar mengetahui tentang batik larangan hanyalah keluarga Raja, jelas Quintanova.

Berkenaan dengan nilai filosofis batik asal Surakarta Drs. Sabar Narimo menjelaskan lebih lanjut tentang hal tersebut.

Gagrag Surakarta Hadiningrat adalah sebutan motif batik asal Kraton Surakarta Hadiningrat. Terdapat sekitar 317 motif yang berasal dari wilayah Kraton Surakarta, itu belum termasuk motif batik pada kain jarit yang saat ini banyak diangkat untuk batik-batik modern.

Sebelum menciptakan sebuah motif batik, sang pembuat batik menjalani proses yang dinamakan lelaku dimana ia merenungi suatu peristiwa dan mengamati keadaan sekitarnya. Hal itu yang menyebabkan tiap lekuk motif batik dan tiap goresan canthing memiliki makna mendalam jika dibedah. Nilai filosofis batik tidak hanya terdapat pada latar belakang sejarah penciptaan suatu motif semata. Nilai pendidikan batik juga tercermin dari cara pemakaian dan waktu pemakaian.

sumber :
http://ance-leo.blogspot.com/2013/03/cinta-tanah-air.html

Jumat, 22 Maret 2013

Penggunaan Bahasa Indonesia Saat Ini

Bila kita berbicara tentang bahasa dan kita, pertama kita harus mengetahui apa arti dari bahasa itu sendiri dan pengaruh bahasa bagi kita. Dalam arti yang sangat singkat, bahasa adalah alat atau sarana untuk berkomunikasi. Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dimana pelaku/pengguna bahasa adalah kita sendiri dan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita.
Beralih ke penggunaan bahasa di setiap bangsa atau negara, bahasa mengambil peran yang sangat penting dan merupakan identitas suatu bangsa. Seperti di negara kita, Indonesia mempunyai banyak bahasa, yang semakin memperjelas identitas negara kita dengan negara lain, tetapi bahasa yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia sendiri dan telah di akui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah bahasa Indonesia.
Sebagai bahasa nasional dan juga sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia wajib digunakan dalam segala kegiatan resmi kenegaraan. Demikian pula di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar. Hal itu dimaksudkan agar bahasa Indonesia dapat berkembang secara wajar di tengah masyarakat pemakainya. Selain itu, upaya tersebut diharapkan pula dapat menjadi perekat persatuan suku yang ribuan jumlahnya ini menjadi satu bangsa yang besar yakni, bangsa Indonesia.
Kecenderungan mengunggulkan identitas asing akhir-akhir ini telah menjadi-jadi, tidak terkecuali bahasa. Hampir setiap gedung-gedung megah di Indonesia, terpampang tulisan-tulisan asing sebagai lambang kemodernan, sedangkan pemakai bahasa Indonesia dianggap kampungan atau tidak keren dan telah ketinggalan zaman. Sikap yang demikian ini tentu akan melunturkan citra dan identitas bangsa.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di zaman sekarang sungguh memprihatinkan. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang, memaksa para kaum muda di zaman sekarang kurang memperdulikan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat. Anak muda sekarang lebih cenderung menggunakan bahasa atau ungkapan yang sedang ngetrend di seluruh dunia. Pengaruh sosial media dapat memenuhi aspek fungsi definisi bahasa Indonesia yang tepat.
Sehingga ini membuat kedudukan bahasa Indonesia semakin terjepit. Kita sering mendengar orang berdalih bahwa berbahasa itu yang terpenting lawan berbicara dapat memahami informasi yang kita sampaikan, dan tidak harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagaimana yang diatur dalam bahasa Indonesia. Pretensi itu berkembang menjadi sebuah aksioma di tengah masyarakat. Dampaknya, bahasa Indonesia menjadi terabaikan.
Sepanjang sejarah bahasa Indonesia selalu mengalami perkembangan. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia tidak menampik kenyataan terhadap masuknya bahasa lain. Justru bahasa-bahasa yang masuk itu dapat memperkaya bahasa Indonesia terutama dari segi perbendaharaan kata. Sungguhpun bahasa Indonesia diperkaya oleh bahasa lain, tetapi tidak sampai pada struktur bahasa secara keseluruhan. Karena itu, bahasa Indonesia tetap dapat menunjukkan jati dirinya.
Kenyataan memang tidak dapat dipungkiri. Kendati telah ditetapkan aturan baku tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (formal), tetapi aturan tersebut masih diingkari oleh sebagian masyarakat kita. Bahkan, gejala merendahkan bahasa sendiri semakin nyata. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku berbahasa masyarakat kita dewasa ini.
Sikap bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia cenderung ambivalen, sehingga terjadi dilematis. Artinya, di satu pihak kita menginginkan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan dapat mengikuti perkembangan zaman serta mampu merekam ilmu pengetahuan dan teknologi global, tetapi di pihak lain kita telah melunturkan identitas dan citra diri itu dengan lebih banyak mengapresiasi bahasa asing sebagai lambang kemodernan. Atas dasar itu, tidak heran jika para remaja masa kini lebih cenderung menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul sebagai bagian dari hidupnya jika mereka tidak ingin disebut ketinggalan zaman.
Interaksi global dalam berbagai bidang dewasa ini tidak bisa dihindari. Akibatnya proses transaksi nilai-nilai global dengan sendirinya juga akan terjadi. Pentingnya kesadaran dari diri kita sendiri terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sepanjang kita berada di wilayah negara Indonesia, merupakan suatu keniscayaan untuk tetap mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah. Hal ini juga mempertegas kecintaan kita terhadap bahasa kita sendiri agar identitas bangsa kita lebih dihargai dalam skala internasional. Sehingga tidak menutup kemungkinan, bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa Internasional di masa mendatang. Bahasa dan kita lah penentunya.

Sumber : http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/24/penggunaan-bahasa-indonesia-zaman-sekarang/